Tuesday, March 11, 2014

Geger “Medical Device Registery” di AS dan Konferensi Langka Vatican Soal Tatoo, Persiapan Tanda “Si Binatang” ?

Geger “Medical Device Registery” di AS dan Konferensi Langka Vatican Soal Tatoo, Persiapan Tanda “Si Binatang” ?

Protes Anti Chip Implan di AS
Banyak orang mencurigai chip RFID akan merupakan media yang digunakan oleh Antikristus, untuk memberi tanda kepada banyak orang seperti dinubuatkan di Wahyu 13:16.
“Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,” (Wah 13:16)
Chip RFID yang ditanam di lengan manusia, memang telah lama digunakan untuk tujuan medis dan telah digunakan pada para pasien penderita diabetes di Amerika Serikat. Belakangan juga diterapkan untuk tujuan keamanan di sejumlah negara maju. Namun walaupun penggunaan chip ini makin banyak di seluruh dunia, banyak kalangan menentang pemakaian chip ini karena alasan kesehatan, privasi dan yang terutama karena alasan eskatologi (menyangkut nubuat antikristus).
Untuk alasan kesehatan pihak departemen Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (USFDA) telah mengeluarkan ijin pemakaian chip RFID sejak 2004. Namun kalangan Kristen yang jeli terus berkampanye untuk menentang pemakaian chip yang dicurigai akan menjadi bencana bagi umat manusia di masa depan, karena mengandung kutuk Firman Tuhan. Orang percaya diajarkan untuk menolak tanda dari penguasa yang akan membawa murka Allah di akhir zaman. Kitab Wahyu menyatakan setiap mereka yang menerima “tanda dari binatang itu”, baik di tangan mereka atau di dahi mereka, akan terkena murka Allah.
“… Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya” (Wah 14:9-11)
RFID CHIP untuk APLIKASI KEAMANAN NASIONAL
Sementara itu dalam kondisi ekonomi dan politik global yang terus bergejolak, isu keamanan menjadi topik yang krusial, apalagi dengan maraknya tindak terorisme dimana-mana. Pemerintah negara-negara maju melihat peluang penggunaan RFID chip sebagai alat identifikasi yang canggih dan dapat menyediakan solusi untuk melawan gerakan terorisme. Cepat atau lambat negara-negara maju akan berusaha menerapkan sistem identifikasi warganya, menggunakan teknologi microchip implan (chip yang ditanam pada tubuh manusia) itu.
Chip RFID yang menggunakan teknologi gelombang radio itu memang canggih. Berbeda dengan sistem barcode yang menggunakan laser yang harus diarahkan ke kode bar, sistem RFID ini jauh lebih praktis dan lebih cepat dalam memberikan data untuk sejumlah besar obyek di sekitar alat pemindai (scanner).
Implant Chip Seukuran Butir Beras buatan Verichip
Implant Chip buatan Verichip – yang mempunyai ukuran sebesar butir beras – sangat menjanjikan untuk aplikasi kependudukan dan keamanan. Sebagai contoh, bila beribu-ribu orang berada di sebuah stadion atau alun-alun tengah berdemo, dan sebelumnya setiap orang telah didata dan mengenakan RFID chip pada tubuh mereka, maka alat pemindai dari pemerintah yang ada di sekitar tempat itu akan dapat mendeteksi siapa saja mereka yang terlibat dalam demo itu, dan berapa orang yang ada disana pada saat itu. Siapa saja yang keluar dari lapangan itu dan siapa yang bertindak anarkis disana. Topeng atau masker tidak akan menghalangi alat pemindai mengenali identitas mereka.
Sebagian masyarakat barat yang sadar privasi mereka terancam menolak penggunaan chip ini pada tubuh mereka. Sebagian lain yang menolak pemakaian chip ini adalah orang-orang Kristen yang mengerti pesan kitab Wahyu yang menubuatkan tentang “Mark of the Beast” (Tanda dari “Si binatang”) yang tidak lain adalah Antikristus penguasa akhir zaman yang akan memberi tanda pada tangan dan dahi banyak orang dan akan menyesatkan mereka.
Untuk dapat menerapkan sistem chip RFID kepada penduduknya, pemerintah negara-negara maju melakukan banyak kampanye dan promosi. Penyebaran wacana juga dilakukan melalui konferensi dan seminar-seminar. Namun usaha semi pemaksaan juga mulai muncul seperti yang terjadi di Amerika Serikat. Kebijakan presiden Obama dalam bidang Kesehatan yang dikenal sebagai ObamaCare menyinggung masalah penerapan “National Medical Device Registry” yang dicurigai banyak orang akan berujung pada pemasangan implant Chip RFID untuk setiap warga AS yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan di negara itu. Sebagian warga AS yang ‘melek’ akan nubuat-nubuat Alkitab berreaksi negatif dan siap menolak bila yang mereka curigai itu benar-benar terjadi.
KONFERENSI LANGKA TENTANG TATOO
Sementara itu ditengah maraknya penolakkan terhadap penggunaan Implant Chip oleh kelompok-kelompok Kristen di berbagai belahan dunia. Vatican baru-baru ini (Desember 2011) menyelenggarakan suatu konferensi langka yang membahas budaya pemberian tanda permanen (tatoo) pada tangan dan dahi sebagai tanda keimanan.
Duta Besar Israel untuk Vatican Mordechay Lewy, bersama pejabat-pejabat Vatican membahas mengenai Tatoo permanen untuk peziarah Yerusalem. Ada kesamaan budaya mentatoo diri antara peziarah di Yerusalem dan para peziarah di Loreto, kota di Itali yg diyakini sebagai kota Maria (house of Mary) di abad pertengahan.
Paus Benediktus XVI dan Duta Besar Lewy dalam Konferensi langka tentang Tatoo
Entah apa motivasi di balik studi ini, namun mereka sangat serius dan membuka konferensi internasional yang melibatkan peserta dari Israel, Eropa, Amerika Utara, dan New Zealand. Konferensi yg berjudul “Into the Skin: Identity, Symbols and History of Permanent Body Marks.” melibatkan para theolog, pakar kesehatan dan para diplomat.
Dalam konferensi itu Guido Guerzoni, professor dari Milan’s Bocconi University menyatakan bahwa mentatoo diri merupakan bentuk dari pengorbanan peziarah terhadap iman mereka. “A Christian pilgrimage tattoo was ” a small martyrdom — a public shedding of blood” for one’s faith” kata Guerzoni. “A devotional tattoo was a sign of unshakable, immovable faith,” lanjutnya lagi.
Sementara itu Duta Besar Lewy menyatakan: dalam sejarah orang2 Kristen Coptik, dan orang Ethiopia serta komunitas Armenia di tanah suci, biasa mentato diri mereka pada pergelangan tangan atau pada dahi mereka.
Apa tujuan studi ini tidak diungkap oleh Catholic News Service, mungkin untuk memberi wacana kepada banyak orang bahwa memberi tanda di tangan dan di dahi bukanlah hal baru dan merupakan tradisi yang sudah turun temurun dianut oleh orang-orang yang paling taat secara agama. Mengapa topik ini begitu serius diwacanakan? apakah rencana memberi tanda pada tangan dan dahi sudah begitu dekat ?
Waspadalah, waktunya untuk penggenapan segala nubuat sudah begitu dekat.
“Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini ?.” (Lukas 12:56)
Tanda-tanda demikian jelas, Sadarlah dan Berjaga-jagalah !
Sumber:

MENGALAMI “PENGANGKATAN” MENGHINDARI TUJUH BENCANA MURKA ALLAH

MENGALAMI “PENGANGKATAN” MENGHINDARI TUJUH BENCANA MURKA ALLAH

Bagi kebanyakan orang di dunia ini yang tidak mempercayai Alkitab, peristiwa “Pengangkatan Orang Percaya” (Rapture of  the Believers) adalah tanda yang jelas bahwa Tujuh Bencana Murka Allah akan segera terjadi di bumi.Orang boleh tidak percaya atau mengabaikan kebenaran Alkitab, tetapi setiap orang akan melihat tanda dahsyat ini dengan jelas. Dan hal ini adalah merupakan tanda yang penting untuk diketahui, yaitu dimulainya masa penuh bencana dahsyat di bumi.
” “… sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.” Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan.” (Wah 6:16-17)
Tidak lama lagi Yesus Kristus akan menampakkan diri di langit dalam kemuliaan yang besar dan disaksikan oleh bangsa-bangsa di bumi. Lalu akan terlihat orang-orang percaya yang terangkat hidup-hidup ke angkasa, ke awan-awan disaksikan oleh semua orang. Sebelum murka Allah dicurahkan atas dunia, akan terjadi peristiwa “pengangkatan” ini. Percaya atau tidak percaya, semua manusia akhirnya akan melihat Kebenaran sejati ini. Alkitab menyatakan semua bangsa akan menyaksikan orang-orang percaya diangkat ke langit dalam kemuliaan yang besar (Mat 24:30).
“Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.  Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.” (Matius 24:30-31)
Setelah peristiwa “Pengangkatan” orang percaya ini terjadi, maka Murka Tuhan yang menyala-nyala, yaitu tujuh bencana dahsyat akan mulai terjadi di atas bumi. Semua bencana ini adalah akibat dari kedurhakaan manusia sendiri, dan Allah akan mengijinkan bencana-bencana itu terjadi agar manusia dapat melihat kebesaran Tuhan dan bertobat dari keangkuhan hidup mereka. Bencana demi bencana akan mulai terjadi sampai genaplah tujuh bencana Murka Allah itu tercurah ke atas bumi.
TUJUH BENCANA MURKA ALLAH

Tujuh Bencana Murka Allah akan terjadi di 3½ tahun yang kedua, dari Tujuh Tahun Terakhir sebelum kembali-Nya Yesus ke bumi. Di tengah Tujuh Tahun itu, setelah orang-orang percaya diangkat, ketujuh bencana global yang digambarkan sebagai peniupan tujuh sangkakala atau penuangan tujuh cawan penuh api murka, akan mulai terjadi di bumi (Wah 7, 1Tes 1:10).
Yang Pertama terjadi wabah demam (Api. Es dan darah =wabah/demam) yang menimbulkan bisul jahat pada semua orang yang menerima tanda Antikristus (Wah 8:7, 16:2). Orang-orang yang menerima tanda dari sistem dagang Antikristus, pada tangan atau dahi mereka, akan terkena tulah penyakit yang jahat dan menimbulkan nyeri yang hebat.
Yang Kedua terjadi bencana alam dari laut. Gunung api yang besar di laut akan mengalami erupsi (Wah 8:8, 16:3). Karena letusan gunung yang di laut itu, gelombang tsunami besar akan menghancurkan banyak kapal dan kota-kota pantai dunia (Wah 8:9). Tsunami-tsunami yang terjadi belakangan merupakan peringatan dini, yang akan terjadi kemudian akan jauh lebih besar dan dampaknya akan sangat luas, sampai dikatakan binasalah sepertiga dari semua kapal (Wah 8:9).
Yang Ketiga akan jatuh sebuah bintang (asteroid) yang disebut “Apsintus”, yang akan mencemari sumber-sumber air di bumi (Wah 8:10-11, 16:4). Para ahli telah lama mengamati bahwa benda-benda angkasa yang disebut NEO (Near Earth Object) memang mengancam keselamatan bumi. Alkitab mengatakan bahwa salah satu asteroid itu akan jatuh ke bumi dan akan mencemari sumber-sumber air tawar di bumi, sehingga orang-orang fasik akan mati karena air yang tercemar itu.
Yang Keempat akan terjadi bencana pada matahari dimana api dari matahari akan menghanguskan sebagian manusia di bumi (Wah 8:12, 16:8-9).  Para ahli antariksa termasuk ilmuwan dari NASA dan LAPAN (Badan Antariksa Indonesia) mengkonfirmasi bahwa aktivitas matahari belakangan semakin “liar” dan berkali-kali ancaman badai magnetis dikhawatirkan mengganggu sistem telekomunikasi di bumi. Namun Alkitab menyingkapkan bahwa akan terjadi ”mass ejection” yang besar yang menimbulkan api (“flare”) yang menghanguskan sebagian manusia di bumi.
Bencana Kelima berupa sebuah serangan atas “kota besar” dan tahta kerajaan Antikristus (Wah 16:10). Sebuah kota di Eropa, pusat sebuah agama penyembah berhala, akan dihancurkan oleh kelompok yang disebut “belalang perusak” (Apolion=Destroyer – Wah 9:11). Orang-orang di kota itu akan mengalami sakit yang menyiksa selama lima bulan lamanya dan membuat mereka ingin mati, tetapi kematian menjauhi mereka.
Bencana Keenam adalah perang besar di Armagedon, yaitu di Israel utara yang akan membunuh sepertiga umat manusia (Wah 9:18). Perang akan terjadi setelah Antikristus menghasut bangsa-bangsa untuk saling memusnahkan. Antikristus dan para pengikutnya akan binasa dalam perang besar ini. Dan musuh-musuh mereka menjadi liar dan berusaha memunahkan sisa-sisa bangsa Israel di Yerusalem yang lemah.
Bencana Ketujuh adalah memancarnya kilat besar dari sorga yang menyebabkan gempa bumi dahsyat (Wah 16:17-21). Itulah murka Anak Domba Allah, yaitu Kristus Yesus Raja segala raja, dalam geramnya yang dahsyat. Ia akan membinasakan bangsa-bangsa yang mengepung sisa-sisa penduduk Yerusalem, dan menghembuskan mereka seperti sekam ditiup angin badai. Mereka yang berusaha memunahkan sisa-sisa anak-anak Abraham akan busuk dagingnya sementara mereka masih berdiri.
“Inilah tulah yang akan ditimpakan TUHAN kepada segala bangsa yang memerangi Yerusalem: daging mereka akan menjadi busuk, sementara mereka masih berdiri, mata mereka akan menjadi busuk dalam lekuknya dan lidah mereka akan menjadi busuk dalam mulut mereka.” (Zak 14:12)
Yesus Kristus akan menampakkan diri sebagai penyelamat Israel, bersama orang-orang kudus-Nya, Ia akan turun kembali dan mengambil alih pemerintahan di bumi (Wah 11:15, 20:6). Oleh gempa dahsyat (mega-quake) yang terjadi, kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan akan runtuh. Gunung-gunung dan pulau-pulau berguguran lenyap dan tidak ditemukan lagi (Wah 16:19-20, Yes 23).
Dalam kitab Yesaya, yang menggambarkan bencana Murka Allah Ketujuh ini, dikatakan: penduduk bumi akan masuk pelubang dan jerat. Artinya orang yang lolos dari satu bencana akan terperangkap dalam bencana yang berikutnya. Dan hanya sedikit yang akan tinggal setelah tujuh bencana terjadi. Baca mengenaiBencana Ketujuh ini lebih jauh disini
“Hai penduduk bumi, kamu akan dikejutkan, akan masuk pelubang dan jerat! Maka yang lari karena bunyi yang mengejutkan akan jatuh ke dalam pelubang, dan yang naik dari dalam pelubang akan tertangkap dalam jerat. Sebab tingkap-tingkap di langit akan terbuka dan akan bergoncang dasar-dasar bumi. Bumi remuk redam, bumi hancur luluh bumi goncang- gancing. Bumi terhuyung-huyung sama sekali seperti orang mabuk dan goyang seperti gubuk yang ditiup angin; dosa pemberontakannya menimpa dia dengan sangat, ia rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi.”
(Yes 24:17-20)
ADAKAH KESEMPATAN KEDUA BAGI YANG TIDAK DIANGKAT ?
Belakangan ada pendeta yang merasa bangga dan mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengalami pengangkatakan dan bangga bahwa dia akan menjadi “penuntun” mereka yang lain yang juga tertinggal. Namun jangan mudah dibingungkan dengan kata-kata yang indah. Alkitab tidak pernah menyebutkan bahwa akan ada hamba Tuhan atau pendeta atau rasul manapun yang akan diutus untuk menyelamatkan mereka yang tidak diangkat. Jangan percaya perkataan pendeta manapun bahwa akan ada yang diutus untuk menyelamatkan orang-orang yang tertinggal, berusahalah untuk tidak tertinggal pada masa Pengangkatan.
Perlu diingat bahwa Pengangkatan terjadi setelah masa Tribulasi dan sebelum masa Murka Allah tiba. Tribulasi atau masa sukar akan dilalui setiap orang bersama-sama pada tiga setengah masa pertama, jadi tidak terkecuali termasuk semua orang percaya akan melewatinya, dan Firman Allah berkata “orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” (Mat 24:13) namun karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat (Mat 24:22), yaitu Tuhan Yesus akan datang untuk mengangkat semua orang percaya segera sesudah tribulasi itu terjadi seperti dikatakan “Segera sesudah siksaan pada masa itu… (Mat 24:29). Lalu setelah Tuhan mengangkat orang-orang percaya, maka yang terjadi berikutnya di bumi adalah masa pencurahan Murka Allah.
Janganlah mengingini masuk kedalam periode Murka Allah. Periode Murka Allah ini sering disebut “Hari Tuhan Yang Hebat dan Dahsyat” (Yoel 2:31, Mal 4:5). Hanya orang fasik yang tidak mengerti Firman Tuhan, yang mengingini hal itu. Itu adalah hari Allah menghukum orang-orang congkak dan berdosa, di dalamnya hanya ada kepahitan dan kegentaran.
“Sungguh, hari TUHAN datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa. Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya. Kepada dunia akan Kubalaskan kejahatannya, dan kepada orang- orang fasik kesalahan mereka; kesombongan orang-orang pemberani akan Kuhentikan, dan kecongkakan orang-orang yang gagah akan Kupatahkan. Aku akan membuat orang lebih jarang dari pada emas tua, dan manusia lebih jarang dari pada emas Ofir. Sebab itu Aku akan membuat langit gemetar, dan bumi pun akan bergoncang dari tempatnya, pada waktu amarah TUHAN semesta alam, dan pada hari murka-Nya yang menyala-nyala.” (Yes 13:9-13)
Memang beberapa orang telah mengajar seolah-olah ada kesempatan kedua untuk mereka yang tidak diangkat. Pemikiran seperti ini banyak terpengaruh novel fiktif serial “Left Behind” karangan Tim LaHaye dan Jerry B. Jenkins. Dalam seri novel yang mengusung ajaran/aliran Pre-Trib itu diceritakan bahwa ada orang-orang yang tertinggal atau tidak diangkat dan berusaha memimpin orang lain melewati “Tribulation”. Tetapi semua itu adalah konsep yang keliru dan tanda mereka kurang memahami Alkitab. Sebab jika orang tidak diangkat mereka bukan akan melewati masa Tribulasi tetapi masa Murka Allah, yaitu Tujuh Bencana dahsyat yang membinasakan.
TIDAK ADA KEBANGGAAN BILA TIDAK DIANGKAT
Jangan sedikitpun berpikir ada kebanggaan bila tidak turut diangkat, itu sama saja dengan mengingini Murka Allah. Dikatakan di Yesaya 13 ayat 12, manusia akan menjadi sangat jarang, lebih jarang dari emas yang baik. Selama tujuh bencana dicurahkan ke atas bumi, jumlah manusia akan terus berkurang oleh banyaknya korban jiwa mereka yang tewas selama periode yang mengerikan itu.
Bahkan di kalangan Israelpun hanya akan terdapat sedikit sisa-sisa mereka yang tertinggal, yaitu orang-orang yang lemah dan yang kemudian menaruh percaya kepada Yeshua sang Mesias, merekalah satu-satunya yang disebutkan akan diselamatkan di masa paling terakhir itu (Yes 4:2-4).
SYARAT UNTUK MENGALAMI PENGANGKATAN (RAPTURE):
1. PERCAYA YESUS & MENERIMA PENEBUSAN-NYA ATAS DOSA KITA
2. TIDAK MENYEMBAH ANTIKRISTUS DAN BERHALA-BERHALANYA
Alkitab mengatakan bahwa semua yang telah menerima Yesus dan yang tidak menerima atau menyembah Antikristus (Dajal) dan patung berhalanya akan turut diangkat (Raptured). Dalam kitab Wahyu Pasal 7 disingkapkan tentang orang-orang yang telah diangkat ke sorga, dikatakan oleh tua-tua di sorga bahwa mereka adalah orang yang telah melewati masa susah dengan penuh kemenangan dan mereka adalah orang yang telah suci oleh korban darah Yesus, Anak Domba Allah, maksudnya telah menerima Yesus sebagai penebus dosa dan menjadi pengikut Mesias yaitu Isa Al-Masih.
“Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.” (Wah 7:14)
CARA SEDERHANA UNTUK DISELAMATKAN
Bagaimana caranya menerima Yesus Kristus atau Isa Al-Masih sebagai juruselamat ? Bertobat dari jalan yang sesat dan percayalah kepada Dia, itu saja. Sebab kitab suci mengatakan: “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman…” (Yoh 3:18) Tentu saja yang dimaksud percaya adalah hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
Jadi orang dapat diselamatkan dengan cara yang sangat sederhana. Hanya dengan doa sederhana “Ampuni dosa-dosa saya ya Tuhan, mulai sekarang saya akan mengikuti jalan-jalan-Mu Yesus, tunjukkanlah jalan-jalan-Mu ya Roh Yang Kudus” orang dan seisi keluarganya akan diselamatkan, asal dia berdoa dengan bersungguh hati.